TARI LURIK ASRI































TARI LURIK ASRI

Tari Lurik Asri menggambarkan seseorang yang nampak anggun, serasi, rapi, dan indah disaat mengenakan lurik.Terciptanya tari Lurik Asri terinspirasi oleh adanya potensi daerah Klaten yang ada di wilayah Kecamatan Pedan, Bayat, dan sekitarnya. Wilayah tersebut merupakan bagian wilayah Klaten penghasil kerajinan lurik.
Tari Lurik Asri tidak lepas dari gagasan bapak Sumarsana selaku pendiri Sanggar Bandung Bondowoso, bekerja di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta sebagai staf bagian Pranata Laboraturium Fakultas Seni Pertunjukan dan pengajar karawitan.Bapak Sumarsana kemudian memilih bapak Hartanto untuk menjadi koreografer tari Lurik Asri. Beliau adalah seniman yang bergelut di bidang tari. Ia lulusan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan bekerja sebagai dosen seni tari di ISI Surakarta.
Beberapa unsur Tari Lurik Asri
Adapun unsur-unsur dalam tari Lurik Asri yang menonjolkan lurik :
  1. Gerak : terdapat ragam-ragam gerak meliputi njereng kain, rampak, narik benang, menenun, lampah kemayu, egolan lurik, dan kebyak egol lurik.
  2. Iringan : menggunakan gamelan laras slendro pathet manyuro, terdapat tembang Ngagem Lurik dan Jineman Lurik.
  3. Properti : kain lurik yang berbentuk persegi panjang seperti selendang digunakan pada saat menari untuk memamerkan lurik hasil kerajinan Kabupaten Klaten.
  4. Kostum : kostum tari berbahan lurik untuk menggambarkan keindahan dan keanggunan mengenakan busana lurik.
  5. Rias : tata rias menggunakan rias cantik yang menggambarkan seseorang yang cantik, anggun, dan indah serasi dengan keindahan busana lurik




0 komentar:

Posting Komentar