TARI LURIK ASRI
Tari Lurik Asri menggambarkan seseorang yang nampak anggun, serasi, rapi,
dan indah disaat mengenakan lurik.Terciptanya tari Lurik Asri terinspirasi oleh
adanya potensi daerah Klaten yang ada di wilayah Kecamatan Pedan, Bayat, dan
sekitarnya. Wilayah tersebut merupakan bagian wilayah Klaten penghasil
kerajinan lurik.
Tari Lurik Asri tidak lepas dari gagasan bapak Sumarsana selaku pendiri
Sanggar Bandung Bondowoso, bekerja di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
sebagai staf bagian Pranata Laboraturium Fakultas Seni Pertunjukan dan pengajar
karawitan.Bapak Sumarsana kemudian memilih bapak Hartanto untuk menjadi
koreografer tari Lurik Asri. Beliau adalah seniman yang bergelut di bidang
tari. Ia lulusan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan bekerja
sebagai dosen seni tari di ISI Surakarta.
Beberapa unsur Tari Lurik Asri
Adapun unsur-unsur dalam tari Lurik Asri yang menonjolkan lurik :
- Gerak : terdapat ragam-ragam gerak meliputi
njereng kain, rampak, narik benang, menenun, lampah kemayu, egolan lurik,
dan kebyak egol lurik.
- Iringan : menggunakan gamelan laras slendro
pathet manyuro, terdapat tembang Ngagem Lurik dan Jineman Lurik.
- Properti : kain lurik yang berbentuk persegi
panjang seperti selendang digunakan pada saat menari untuk memamerkan
lurik hasil kerajinan Kabupaten Klaten.
- Kostum : kostum tari berbahan lurik untuk
menggambarkan keindahan dan keanggunan mengenakan busana lurik.
- Rias :
tata rias menggunakan rias cantik yang menggambarkan seseorang yang
cantik, anggun, dan indah serasi dengan keindahan busana lurik
0 komentar:
Posting Komentar