SENI TARI GABYONG
Tari Gambyong ialah salah satu jenis tarian Jawa klasik yang berasal dari
Kota Surakarta. Tarian ini hasil bentuk baru dari perkembangan Tari Tayub. Dan
biasanya dipertunjukkan untuk menyambut tamu. Walaupun awalnya tarian ini hanya
dilakukan oleh penari tunggal, tetapi sekarang terkadang dibawakan oleh
beberapa penari dengan tambahan unsur blocking, akhirnya melibatkan garis dan
gerak yang sangat besar.
Panggilan Gambyong faktanya berasal dari nama seorang penari ternama pada
zaman itu, Sri Gambyong nama lengkapnya. Beliau memiliki suara yang amat merdu
dan kelenturan dalam menari dapat menarik perhatian orang banyak. Beliau
melakukan pertunjukkan tarian ini dengan berkeliling di jalanan. Pada akhirnya
banyak masyarakat yang beranggapan bahwa tarian ini memiliki keunikan dan
keistimewaan sendiri.
Tari Gambyong ialah salah satu jenis tarian Jawa klasik yang berasal dari
Kota Surakarta. Tarian ini hasil bentuk baru dari perkembangan Tari Tayub. Dan
biasanya dipertunjukkan untuk menyambut tamu. Walaupun awalnya tarian ini hanya
dilakukan oleh penari tunggal, tetapi sekarang terkadang dibawakan oleh beberapa
penari dengan tambahan unsur blocking, akhirnya melibatkan garis dan gerak yang
sangat besar.
Panggilan Gambyong faktanya berasal dari nama seorang penari ternama pada
zaman itu, Sri Gambyong nama lengkapnya. Beliau memiliki suara yang amat merdu
dan kelenturan dalam menari dapat menarik perhatian orang banyak. Beliau
melakukan pertunjukkan tarian ini dengan berkeliling di jalanan. Pada akhirnya
banyak masyarakat yang beranggapan bahwa tarian ini memiliki keunikan dan
keistimewaan sendiri.
Perkembangan Tari Gambyong
Pergantian istimewa terjadi di tahun 1950, Nyi Bei Mintotaras, seorang
instruktur tari dari Keraton Mangkumanegara pada zaman Mangkumanegara VIII
menciptakan varian gambyong yang “diformalkan” yang dikenal dengan nama
Gambyong Pareanom. Gambyong Pareanom ini dipentaskan pertama kali pada upacara
pernikahan Gusti Nurul, kerabat perempuan Mangkumanegara VIII pada tahun 1951.
Akhirnya tarian ini disukai oleh masyarakat luas, akibatnya muncullah
varian yang lainnya diinovasikan untuk kebutuhan masyarakat luas. Banyak
masyarakat yang terpikat untuk mempelajari warisan tarian daerah tersebut.
Masyarakat pun ada yang mempercayai bahwa tarian ini dapat memanggil Dewi Sri
atau Dewi Padi untuk memberi berkah kepada sawah mereka dengan hasil yang
melimpah.
Jenis-jenis Tari Gambyong yang sudah diinovasikan :
- Tari Gambyong Sala Minulya
- Tari Gambyong Ayun-ayun
- Tari Gambyong Gambirsawit
- Tari Gambyong Dewandaru
- Tari Gambyong Mudhatama
- Tari Gambyong Apangkur
- Tari Gambyong Campursari
Gerak Tari Gambyong
Tarian ini terdiri dari tiga elemen : permulaan, isi dan penutup. Dan
menurut istilah Jawa gaya Surakarta terkenal dengan sebutan maju beksan,
beksan, dan mundur beksan. Yang menjadi daya tarik dari keseluruhan gerakan
tari terdapat pada gerak kaki, lengan, tubuh, dan juga kepala. Yang menjadi
ciri khas utamanya adalah gerakan tangan dan kepala.
Dimana mata penari selalu mengikuti gerakan tangan, dengan cara memandang
ke arah jari-jari tangan yang sangat dominan tersebut.Organ musik yang
mengiringi tarian ini disebut gamelan. Yaitu terdiri dari kendang, gong, kenong
dan gambang.
Busana Tari Gambyong
Para penari Gambyong mengenakan busana yang sama dengan pakaian adat Jawa
Tengah yang terdiri sebagai berikut :
- Jarik
(kemben)
- Mekak
(kain sebagai penutup dada)
- Selendang
(yang dikenakan dengan mengalungkannya di leher)
- Sabuk
(yang dikenakan di pinggang)
- Gelang
- Kalung
0 komentar:
Posting Komentar